Motor-motor tua, seperti Honda Grand/Honda Legend yang akan saya bahas, sangat keras kepala pada masanya. Kita sering lupa cek pendek kata kelistrikan karena kita keras kepala, asal suara mesin langsung gas, karena kehandalan motor yang tiba-tiba ngadat, cek sana cek sini, ternyata busi tidak memiliki api atau kunci kontak tidak ada. Saat saya buka di bawah kaki kiri dekat dengan porselen, ada bak sebagai penutup, dan SPUL terbakar, seperti yang terlihat di bawah ini:
Kumparan kawat terbakar
Setiap pemilik kendaraan bermotor sangat penting untuk memahami ciri-ciri penyebabnya serta cara memeriksa dan merawat kendaraannya sendiri. Alasannya karena anda yang kesulitan dengan sistem pengapian pasti punya ide tersendiri untuk merawat motor sendiri dengan budget minim, sama seperti saya, hehehehe.
Putuskan sambungan dan kembali ke SPUL Ignition Burn. Komponen ini terutama memberikan tegangan pengapian pada CDI AC karena perannya sebagai sumber daya AC.
Mesin tidak akan hidup jika masalah pengapian tidak teratasi sampai keringat sebesar sebutir jagung. Semua ini menunjukkan masalah dengan SPUL yang putus atau terbakar. Secara fisik akan tampak terbakar, menandakan tidak dapat lagi menghasilkan listrik.
Dengan instruksi ini, Anda dapat mempelajari cara menggulung kumparan AC CDI dengan benar dan melakukannya sendiri.
Tunggu dulu, sebelum Anda melakukannya, Anda perlu memahami dasar-dasar motor listrik. Bukankah ini bukan untuk sains?
Ada dua jenis sistem pengapian: AC (arus bolak-balik) dan DC (arus searah) (arus searah). Keduanya memiliki rangkaian kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
SISTEM LISTRIK
Untuk mengirim sinyal ke CDI, sistem AC menggunakan sumber arus bolak-balik. Berfungsi dengan mengirimkan tegangan sinyal ke CDI.
Tegangan dari kumparan dikirim langsung ke CDI.
Dioda dalam komponen ini mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Kapasitor menyimpan arus searah.
Arus dalam kapasitor diberikan ke koil setelah menerima input dari pulser.
Arus dikirim dari koil ke busi, yang menciptakan percikan untuk memulai proses pembakaran.
Kecepatan mesin memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja sistem AC. Semakin besar output yang dihasilkan, semakin tinggi rpm. Sistem pengapian AC mampu menghasilkan tenaga yang cukup besar pada putaran atas. Namun, di ronde selanjutnya, dia kurang kuat.
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
Karena menggunakan sumber arus yang terpisah, sistem DC sangat bergantung pada kinerja baterai. Rangkaian step-up DC ke AC disertakan di dalam komponen CDI.
Gadget ini meningkatkan tegangan DC dari baterai 12 volt menjadi 400 volt. Akibatnya, komponen CDI tipe DC tidak dapat digunakan pada sepeda dengan sistem pengapian AC. Dan sebaliknya.
"BAGAIMANA" untuk menggulung koil cdi ac dengan cepat dan bersih.
Pertama, kita harus menyiapkan alatnya.
1) Kawat tembaga dengan diameter 0,010 hingga 0,015 mm; semakin kecil kabelnya, semakin baik. Anda juga dapat menggunakan trafo radio atau sistem suara lama, dan kabel email kecil, bukan yang besar, untuk AC.
2) pena digunakan untuk pegangan
3) Besi solder dan meteran timah sudah cukup.
Sebelum melilitkan kawat, kita bersihkan sekan dengan melepas seluruhnya dari kawat yang terbakar sebelumnya, hati-hati jangan sampai merusak pembatas lilitan kawat di sekern. Tolong tenang saja. Sampai kawat yang digunakan selesai.
Begini caranya sobat menggulung: pertama-tama solder kabel tembaga ke konektor kabel yang benar, pastikan tidak bersilangan.
Putar searah jarum jam. " JANGAN MELALUINYA " Cobalah untuk tidak mengendurkannya dengan menggulungnya secara merata.
Pindahkan saja dengan hati-hati agar tidak putus karena kabel email kecil mudah putus. Gunakan pulpen bekas untuk memasukkan kawat sebelum menggulungnya; pulpen memungkinkan Anda untuk menggulungnya rata sampai ke tepi celah yang sulit dijangkau dengan jari Anda.
Gulung ke seluruh permukaan (inti besi) dan ukur ohm, Anda juga dapat belajar menghitung jumlah putaran (1100 hingga 1500 putaran), semakin besar ohm, semakin baik dan besar nyala api. Tegangan ditentukan oleh PANJANG KAWAT, dan Ampere ditentukan oleh PANJANG KAWAT.
Terakhir, solder kabel tembaga di ujung belitan ini di tempat solder di sebelah kiri (jangan disilangkan, saya khawatir kabelnya terkelupas dan menyebabkan korsleting), sehingga koil yang kencang menempel selamanya menggunakan kaca silikon atau lem UHU, kalau bisa jangan pake lem biar koilnya tidak bergerak seperti itu.
Comments
Post a Comment